Sabtu, 22 Desember 2012

Rapuh



Daun-daun ketegaran mulai rapuh
Kering dan kusam
Gugur bersama dinginnya angin malam
Yang membuatnya jatuh terhempas ke sudut jalan yang berbatu
Tak tau arah dan tujuan
Hanya berjalan bersama tiupan angin malam
Hingga terperangkap di sebuah lembah hutan

Daun-daun ketegaran kini mulai menjerit dan berontak
Ingin bangkit dan kembali hijau, segar dan kuat
Tapi tak bisa
Kini yang ada hanya secercah harapan
Harapan untuk bisa tetap bertahan dari tiupan angin malam


Minggu, 09 Desember 2012


Nama kelompok 8:
Irawati (A1B111213)
Ragita Rahmaniyah (A1B111212)
Mahfuzati (A1B111218)

Pengertian Puisi
Puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran seseorang yang imajinatif. Biasanya seseorang menulis puisi sesuai dengan apa yang ia rasakan, karena dengan menulislah ia merasa dapat berbagi cerita sehingga pembaca atau pendengar dapat merasakan apa yang ia rasakan. 

Unsur-unsur Puisi
Kata merupakan sesuatu yang sangat penting untuk terbentuknya suatu puisi.
Larik merupakan baris yang terdapat dalam puisi. Larik bisa berupa satu kataa saja atau satu kalimat.
Bait yaitu kumpulan larik yang tersusun.
Bunyi yaitu dibentuk oleh rima dan irama.
Makna merupakan isi dan pesan dari puisi. Melalui inilah penulis dapat menyampaikan perasaannya.

Cara Membuat Puisi
1.      Pikirkan sesuatu yang sesuai dengan perasaan anda sekarang.
2.      Mulailah menuangkan apa saja yang ada dipikiran anda (menulislah seperti sedang bercerita).
3.      Setelah semua sudah selesai ditulis, kemudian lihat dan baca kembali apa yang sudah anda tulis.
4.      Hilangkan kata-kata yang kurang bagus.
5.      Lengkapi kembali dengan kalimat sendiri agar puisi lebih menarik.
6.      Berikanlah judul yang cocok untuk puisi anda.
Dalam membuat puisi atau karya tulis lainnya, setiap individu memiliki cara sendiri untuk mencoba menulis atau menciptakan sebuah karya. Demikian tips-tips membuat puisi dari kami, semoga bermanfaat ya.....^^ 


Senin, 12 November 2012

Puisi



Ibu

Kau adalah cahaya hidupku
Kau berikan aku kekuatan
Untuk menjalani kehidupanku

Doamu
Semangatmu
Adalah senjata berhargaku

Doamu
Seakan mantra ajaib
Yang tak akan pernah gagal

Semangat yang kau berikan kepadaku
Seakan sugesti dari seorang megician
Yang dalam hitungan
Detik
Menit
Melekat dalam otakku

Ibu
Kau adalah wanita yang paling berjasa
Dalam hidupku

Meski ku tak akan pernah bisa
Untuk membalas pengorbananmu



Bimbangku

Kita
Aku dan kamu
Berjalan dengan yakin
Atas keputusan ini

Kita
Aku dan kamu
Tak tahu yang terjadi
Didepan nanti

Untukku kau relakan apa saja
Untukmu ku tak tahu harus bagaimana

Kau yakin, aku pun yakin
Awalnya
Kau yakin, aku mulai bimbang
Akhirnya

Maafkan kasih
Aku berhenti
Bukan bosan atau lelah
Tapi aku tak mau
Tak mau kau terluka
Karena kebimbangan ini



Sumpah Putra Bangsa

Mawar hitam telah pudar
Tergantikan oleh setangkai mawar putih
Laksana telah pudarnya perseteruan
Maka lahirlah persatuan anak emas bangsa

Kini lahirlah semangat putra bangsa
Lahirlah pula bahasa persatuan
Tak ada lagi perbedaan yang memisahkan

Sumpah telah disatukan
Janjipun telah diikatkan
Pada seutas tali emas

Bersatulah tanah airku Indonesia!

Selasa, 09 Oktober 2012

Dongeng



Saktinya Pancasila
Di satu desa tinggallah seorang janda bernama Cut Nyak Dien. Dia memiliki anak kembar bernama Panca dan Sila yang berumur 5 tahun, hasil pernikahannya dengan Ahmad Yani. Suaminya meninggal dunia akibat dibunuh oleh Adam Malik. Pembunuhan itu terjadi karena Adam Malik cemburu kepada Ahmad Yani. Adam Malik sangat mencintai Cut Nyak Dien. Dia tidak rela Cut Nyak Dien menikah dengan Ahmad Yani. Sedangkan Adam Malik pun juga sudah menikah dengan Cut Nyak Meutia dan dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik jelita berumur 3 tahun. Istrinya meninggal dunia akibat pertengkaran dengan Adam Malik. Kini Adam Malik masih mencintai Cut Nyak Dien dan berencana ingin membunuh anak kembarnya tersebut. Beribu-ribu cara yang dilakukan Adam Malik, satupun tidak ada yang berhasil.

20 tahun kemudian Panca dan Sila tumbuh dewasa, Panca menjadi lelaki yang tampan dan gagah. Sedangkan Sila menjadi perempuan yang cantik jelita, paras yang sama cantiknya dengan Fatmawati anak dari Adam Malik dan istrinya.

Panca dan Sila tidak terpisahkan, mereka selalu bersama-sama. Mencari kayu di hutan, membantu ibunya memasak, dan sebagainya. Mereka tidak kenal lelah dan putus asa. Tiba di suatu malam saat mereka sedang bersenda gurau bersama, Panca bertanya kepada ibunya. “Bu, sejak kami kecil hingga menjadi dewasa seperti sekarang ibu tidak pernah menceritakan kenapa ayah meninggal” kata Panca. “Iya bu, kenapa?” Sila pun bertanya. Ibu mereka akhirnya menceritakan semuanya. Setelah mendengar cerita dari ibunya, hati Panca dan Sila terasa berapi. Mereka tidak percaya bahwa ayahnya meninggal karena dibunuh oleh Adam Malik. Sejak detik itu mereka ingin membalas semua perbuatan Adam Malik. Mereka meminta ijin kepada ibunya untuk mencari dimana Adam Malik berada. awalnya Cut Nyak Dien tidak setuju jika anaknya berurusan dengan Adam Malik, dia tahu bahwa Adam Malik sedang mengincar anak kembarnya itu. Namun karena bujuk rayu kedua anaknya, dia pun mengijinkan mereka pergi.

Keesokan harinya mereka meminta restu kepada ibunya dan membalaskan penderitaan ibunya selama bertahun-tahun. “Hati-hati anakku, kalian tahu bahwa Adam Malik adalah orang yang kejam. Ibu takut....” belum selesai Cut Nyak Dien berbicara, Panca langsung memeluk ibunya. “Ibu jangan khawatir, doakan kami agar selamat dalam perjalanan. Doa ibu adalah kekuatan bagi kami”. Panca menenangkan hati ibunya. “Iya bu, mas Panca benar. Ibu jangan khawatir” kata Sila yang sambil memeluk ibunya. Setelah itu, mereka pergi untuk melaksanakan tujuan mereka.

Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan seorang wanita yang sedang terluka akibat terjatuh dari kuda yang ditungganginya. Panca dan Sila langsung menghampiri wanita itu. Sungguh terkejutnya Panca setelah melihat paras cantiknya. Dia adalah Fatmawati, anak Adam Malik sang pembunuh ayah mereka. Namun Panca dan Sila tidak mengetahuinya, tapi Fatmawati tahu bahwa mereka ingin membunuh ayahnya.

Fatmawati memang sangat cantik, sehingga Panca terpana oleh kecantikkannya. Fatmawati mengetahui bahwa Panca terpikat padanya.  “Kamu terluka, biar aku obati” kata Sila. Sila membuat ramuan untuk mengobati luka, Sila memang pintar dalam meramu obat-obatan. Setelah lukanya sudah ditangani, mereka bersama-sama melanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan Panca tidak bersuara, hanya Sila dan Fatmawati yang selalu berbincang. Fatmawati memiliki ilmu membaca pikiran dan tujuan orang. Fatmawati yang mengetahui rencana Panca dan Sila berusaha membunuh mereka di tengah hutan.

Panca yang berjalan di depan tidak mengetahui niat buruk Fatmawati. Fatmawati mencoba menerkam Sila dengan belati yanng dibawanya. Dengan cepat Sila dapat menghindar dari Fatmawati. Melihat kejadian itu Panca langsung berusaha menyelamatkan adiknya dan menghadapi perlawanan dari Fatmawati. “Aku tahu tujuan kalian sebenarnya, kalian ingin membunuh ayahku Adam Malik bukan!” kata Fatmawati. “Oh jadi kamu mengetahui rencana kami. Ya, memang benar kami ingin membunuhnya. Karena dia sudah membunuh ayah kami!” kata Panca. “Kalian tidak akan bisa membunuh ayahku karena kalian lah yang akan mati!!” tantang Fatmawati. Perkelahian antara Panca dan Sila yang melawan Fatma pun berlangsung. Luka-luka yang menghiasi kulit mereka menjadi saksi pertarungan hebat. Akhirnya Fatmawati pun tewas ditangan Panca dan Sila. Mereka berhasil membalas perbuatan yang dilakukan oleh Adam Malik kepada ayahnya.

Mengetahui anaknya tewas ditangan Panca dan Sila, Adam Malik langsung menyiapkan pasukan untuk membunuh Panca dan Sila. Namun, kesaktian Panca dan Sila tidak mudah untuk dikalahkan. Semua pasukan Adam Malik tewas melawan Panca dan Sila. Dengan geramnya Adam Malik langsung turun tangan. Perkelahian hebat pun berlangsung. Kekuatan mereka sama-sama hebat, namun tidak sehebat kesaktian yang dimiliki oleh Panca dan Sila. Berita dari seberang terdengar oleh Cut Nyak Dien, dia merasa khawatir jika seandainya anak kembarnya tewas ditangan Adam Malik. Dia tidak sanggup jika kehilangan orang yang dia sayangi untuk kedua kalinya.

Keesokan harinya Cut Nyak Dien melihat bayangan kedua anaknya dari kejauhan. Anaknya telah kembali dan berhasil membalaskan penderitaan yang dialaminya bertahun-tahun. Akhirnya mereka hidup tentram, bahagia, sejahtera dan  damai.

Kamis, 27 September 2012

Surat Resmi

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
SMP Negeri 26
BANJARMASIN KM. 2,5
Jl. Ahmad Yani KM 2,5 Banjarmasin


Nomor             : 01 /U/OSIS/VII/2006                                                                                     28 Juli 2006
Hal                  : Undangan

Yth. OSIS
SMP Negeri 2 Banjarmasin
di Banjarmasin

Dengan hormat,
            Dalam rangka memeriahkan hari jadi sekolah kami yang ke-31, kami akan melaksanakan pertandingan olahraga persahabatan untuk cabang voli putra-putri dan tenis meja putra-putri. Oleh karena itu, kami mengundang Saudara untuk ikut berpartisipasi dalam acara tersebut, yang akan dilaksanakan pada:
hari, tanggal     : Senin, 30 Juli 2006
waktu              : 08.00 Wita s.d. selesai
tempat             : Lapangan SMP Negeri 26 Banjarmasin
            Demikian kami menyampaikan undangan ini. Atas perhatian Saudara kami mengucapkan terima kasih.

                                                                                                                              Hormat kami,
                                                                                                                               Ketua OSIS


                                                                                                                             Rio Ferdinand
                                                                                                                                NIS 4452