Senin, 12 November 2012

Puisi



Ibu

Kau adalah cahaya hidupku
Kau berikan aku kekuatan
Untuk menjalani kehidupanku

Doamu
Semangatmu
Adalah senjata berhargaku

Doamu
Seakan mantra ajaib
Yang tak akan pernah gagal

Semangat yang kau berikan kepadaku
Seakan sugesti dari seorang megician
Yang dalam hitungan
Detik
Menit
Melekat dalam otakku

Ibu
Kau adalah wanita yang paling berjasa
Dalam hidupku

Meski ku tak akan pernah bisa
Untuk membalas pengorbananmu



Bimbangku

Kita
Aku dan kamu
Berjalan dengan yakin
Atas keputusan ini

Kita
Aku dan kamu
Tak tahu yang terjadi
Didepan nanti

Untukku kau relakan apa saja
Untukmu ku tak tahu harus bagaimana

Kau yakin, aku pun yakin
Awalnya
Kau yakin, aku mulai bimbang
Akhirnya

Maafkan kasih
Aku berhenti
Bukan bosan atau lelah
Tapi aku tak mau
Tak mau kau terluka
Karena kebimbangan ini



Sumpah Putra Bangsa

Mawar hitam telah pudar
Tergantikan oleh setangkai mawar putih
Laksana telah pudarnya perseteruan
Maka lahirlah persatuan anak emas bangsa

Kini lahirlah semangat putra bangsa
Lahirlah pula bahasa persatuan
Tak ada lagi perbedaan yang memisahkan

Sumpah telah disatukan
Janjipun telah diikatkan
Pada seutas tali emas

Bersatulah tanah airku Indonesia!